“Lelahnya, kakiku....",
gumamku sambil memegang kakiku yang kram., aku membuka high heels yang harus aku
gunakan sejak sore tadi, aku meletakkannya di pojok kamar yang bisa aku lihat,”sepatu
yang cantik” dan membaringkan badanku yang
lelah. aku berusaha tidak peduli denagn makeup yang setebal debu yang menempel
di wajahku dan baju yang membentuk tubuhku sampai badanku sesak memakainya.
"hari yang ajaib" Gumamku sambil tersenyum. Walaupun aneh aku tetap
mengucap syukur untuk itu. Beberapa menit aku mengistirahatkan badanku, aku bangun dan berusaha menjernihkan pikiran
dan badanku..
“segar” gumamku setelah mandi...aku berjalan
dan menghadap cermin melihat wajahku, apa masih tersisa makeup dan
berpikir,”apakah aku beruntung untuk ini?”. Tak lama aku melihat wajah dan
rambut basahku di cermin. aku menuju
tempat tidur dan menjatuhkan badanku, memandang atap kamarku. Aku termenung ...
termenung dengan kejadian hari ini dan 2 tahun yang lalu. Termenung memandang
cincin yang melingkar di jari manisku. Pikiranku mulai melayang ke masa-masa
aku mengenal seseorang yang sempat membuatku takut, penasaran, dan sifat yang tidak bisa di tebak apakah dia
romantis atau cuek.
Hari-hariku
berubah setelah aku memutuskan untuk menjalani hubungan pacaran dengan hendry..
laki-laki yang aku kenal di sturbucks
coffee dekat kampus dimana aku mengambil kuliah sore. Aku sudah bekerja tetapi aku
harus kuliah karena tuntutan pekerjaan. setiap hari pulang dari kantor aku
langsung selama 5 hariku, dan sama sperti aku, hendry juga menempuh kuliah
tetapi jenjang pendidikan yang berbeda denganku. tidak ada merencakan
pertemuanku dengannya tetapi memang seperti hari yang telah diatur oleh Tuhan, kami
selalu bertemu di hari dan waktu yang sama jika masuk ke pintu masuk sturbucks.
Di sana aku menunggu jam masuk kuliahku
atau sekedar mengerjakan tugas-tugas kampus. Dia ?? aku berpikir hal yang sama
denganku mungkin dia menunggu jam kuliahnya atau hanya sekedar minum coffee. Hari-hari
pertama aku menganggap itu hal yang biasa, bertemu di pintu, aku tersenyum dan
dia hanya diam. Penasaran?? Ya .. setiap aku ingin menyapa aku merasa
diacuhkan, Matanya yang coklat dan
pandangannya yang dingin membuatku penasaran dan berharap ingin menyapa dan
bertanya anak mana..
Dan saat ini aku
sudah menjalani hubungan dengannya hampir 2 tahun 6 bulan dan teman-temanku
bilang aku wanita yang beruntung mendapatkannya tetapi. Hendry adalah anak
seorang pengusaha yang nama orangtuanya lumayan terkenal. Teman-temanku
menganggap aku beruntung karena aku dapat pacar anak pengusaha yang nama
orangtuanya cukup terkenal. Ya mungkin aku beruntung tetapi yang membuat aku
merasa beruntung adalah dia adalah anak yang rajin dalam pelayanan seperti yang
diadakan dikampus kami, dia adalah salah satu anggota yang selalu aktif dalam
kegiatan pelayanan, dan aku dengar dari teman-teman satu kampus dia juga aktif melayani di gereja. Dan dalam
doaku aku selau mengharapkan sosok yang taat dalam agama seperti dia.
Tetapi menjalani nya juga tak semudah yang aku
pikirkan dan harapkan. Di tempatku dimana aku juga melayani banyak hal-hal yang
harus ditaati dalam pergaulan. Dan sama dengan hendry dia juga taat dalam hal
pergaulan. Tidak seperti anakmuda biasanya bagaimana berpacaran pada umumnya. Kami
tidak mengenal yang namanya malam minggu untuk kencan, bertemu jika memang
tidak sibuk dan ada hal yg penting yang dibicarakn. Apakah itu kencan? I dont
know about it. Tidak ada namanya selalu kangen .berkomunikasi lewat hp pun bisa
di hitung berapa kali dalam satu hari, dan hal sebagainya yang memang tak biasa
dari pacaran umumnya. Kadang pikiran negatif sering muncul tapi kami selalu
menghindari hal-hal yang negatif dalam berpacaran. Tapi aku mensyukuri hal itu,
aku seperti punya pengawal yang menjagaiku dari pergaulan yang salah. Tetapi
yang membuat aku tidak suka dengan sifatnya dia selalu mengekak aku . Dan itu
membuatku lelah,, seperti hari sabtu ini, sebenarnya aku sudah punya jadwal
untuk bertemu dengan teman satu kantorku jam 4 sore ini untuk membicarakan
beberapa hal untuk urusan kantor.,,aku sudah bicarakan ini sebelumnya dengan
hendry tetapi satu hal yang pasti hendry tidak mau membatalkan acara kami hari
ini. Acara ke pesta pernikahan sahabatnya
“Na, entar jam 2 aku jemput yach” katanya
“maksudnya?? Aku ga bisa hari ni aku da punya kegiatan
loo” jawabku ..
“ini acara penting buat aku, aku da bilang kamu
wajib ikut, siap-siap ya?”
“tapi hari ini aku udah buat janji dengan satu
kantor mau ketemu jam 4 loo,”? jawabku lagi
“aku ngerti na, tapi ini penting banget buat aku
dan emang kamu harus ikut . pokoknya jam 2 aku sudah didepan kost kamu dan
sudah rapi,, ohya jam 1 kurang dehh, biar kita hunting baju kamu, takutnya kamu
ga punya baju yang cocok untuk nanti. Biar aku ga malu. Ok!!” jawabnya dari
seberang ..
“tapi yank ini pent..”
“tuuut.. tuuutt...” aku melihat telpon gengamku,
“dimatikan” lagi-lagi seperti ini mematikan telpon sesuka hati kamu tanpa
dengar alasanku.” Gumamku sedikit kesal,,
Aku meletakkan hp ke tempat tidur dan melihat jam
menunjuk arah jam 1. Pasti hendry sudah mau menuju ke sini, aku ingin menangis
dengan keketusannya bilang aku ga punya baju yang cocok, “siall” aku kan punya
banyak baju,, klo ga suka ga usah ajak-ajak,” pikirku dalam hati,, ada rasa
sakit hati dan kesel dengan cara nya seperti itu. Kadangkala aku tidak bisa
mengontrol amarahku pada saat seperti ini. Aku sadar itu salah tapi aku
berusaha membuat hatiku agar tenang..
Tiba-tiba suara hpku bunyi, dan itu suara nada sms
masuk,, “semoga hendry batalkan.”pikirku
“Na, hari ini jangan lupa ngumpul ya ma anak-anak ,
jgn lupa bawa file-file yg dibutuhkan ya” isi sms dari lani teman 1 kerjaku..
“gimana ni” “aku jawab apa” “alasanku apa” semua
kata-kata perputar di pikiranku,aku ga
bisa batalkan dengan hendry karena beberapa alasan dan aku juga dibutuhkan
dalam pertemuan kantorku.. aku berpikir keras untuk mencari alasan. Dann aku
tidak mungkin memberi alasan berbohong. Satu prinsip yang aku pegang teguh,,
Aku lihat hp dan membacanya lagi... aku tekan
tombol memanggil dan menelepon lani.
“hallo, iya na?” sapa lani
“Lan, hmm sorry
ya hari ni aku ga bisa datang” jawabku sambil mengigit kuku jariku.
“lhoo.. kenapa kan udah perjanjian tu na dari satu
minggu yang lalu”
“iya lan, ehh gini sebenarnya hari ini aku ma
pacarku harus pergi ke pesta pernikahan sahabatnya. Aku da bilang aku ada urusan
kantor, tapi dia bilang penting lan aku harus ikut, aku ga tau kenapa sepenting
apa kenapa aku harus ikut, dan dia sudah dijalan mennuju kesini. Aku tau aku
salah banget disini gak bilang duluan ma kamu tapi aku gak tau bilang apa-apa
sekarang Lan, aku minta maaf banget, bisa kasih alasan yang baik buat
teman-teman lain?? .” jawabku dengan suara pelan
“gitu yach.. kok nga ngomong dari kemarin kamu ada
acara na, ok deehh entar aku bilang ma anak-anak kamu ga bisa hadir,, sukses
yachh” jawab lani
“iya, makasih ya say” kataku dengan sedikit
penasaran
“iya, bye” jawabnya.
“bye” jawabku sambil mengakiri panggilan..
aku seperti orang bingung, kenapa lani ga marah,
kenapa lani ga kesel. Biasanya kalau ada kejadian seperti ini pasti dia marah
banget,, tapi aku menyingkirkan pikiran-pikiran negatif mungkin kali ini ga
penting banget pikirku
Lagu dari lenka “dont let me fall” berbunyi lagi
dari hp ku,.
“Siapa lagi yang sms” kataku sambil mengambil hpku.
Aku membaca sms masuk , hendry gumamku.
“na aku 15 menit lagi nyampe”
Asshhh, parah bgt sih, gumamku lagi. Kenapa sih gak
pernah bilang yank, say, atau kata romantis lagi untuk sapaan orang klo
pacaran” aku meletakan hp dan buru-buru mengambil handuk segera aku langsung
mandi,,
Bagi sebagian cewek ada yang mandi sampai 1 jam lebih,
entah apa yang dilakukannya selama itu dikamar mandi, kalau aku 10-15 menit
sudah selesai, karena memang mandi ngapain lama-lama.. dengan berbalut handuk,
aku berjalan buru-buru kearah lemari , sambil melihat arah jam yang sudah
hampir jam setengah 2..
Masih jam segini, kok buru-buru bgt sih,, “ gumamku
kecil.
Aku memilih baju,,dan memang aku tidak punya baju
gaun pesta untuk dipakai. Di lemariku hanya ada baju kerah, baju kantor dan sebagiannya
adalah baju kotak2 karena aku suka baju kotak2, baju oblong dan jeans juga rok.
Aku ambil baju kaos dan jelana jeans ku dan sempurna pikirku,
Karena memang akan hunting baju, aku cuek dengan
apa yang aku pakai,,
Aku bukan wanita yang feminim,yang banyak dengan baju2
pink dan gaun atau makeup. Aku hnya
menggunakan bedak biasa, lisptick warna bibir. Itu lah aku. sepatu juga banyak
sepatu cats.. aku sedikit tomboy dikanmpus dan dikantorku , aku anak teknik jadi penampilanku emang biasa
dan lebih berpakaian ke arah laki2.. dan dikantorku tidak diwajibkan untuk
berpakaian feminim.
Cuek aja karena memang sebenarnya aku kesal dan ga
enak ma anak-anak kantor,,, untuk urusan kantor nanti aja di urus pikirku, ..
Aku ambil tas kecilku, aku kunci pintu kamar dan
aku buru2 keteras kostku..
Hampir pikirku, mobil hendry tiba2 nonggol
bersamaan dengan aku keluar pintu rumah kostku..
Aku menghampiri mobilnya dan masuk, aku buat muka
sedikit cuek tanpa menyapa nya,.
Aku duduk diam hanya memandang ke arah depan mobil.
“kita berangkat?” katanya membuka pembicaraan.
Aku diam, tanpa menjawab.
“kamu marah?” tanya hendry
“ga, ya udah gerak aja, kan mau hunting baju br
kamu ga malu trus biar entar ga telat” jawabku ketus.
“kenapa siihh yank” tanyanya lagi sambil tertawa
kecil...
Sial pikirku kalau udah buat marah baru panggil
kata yank atau sayang.. aku memandangnya.. dan ingin meluapkan kekesalanku.
Tetapi dia tersenyum,
“ ya Tuhan, senyuman hendry..” tiba2 kekesalan ku hilang,
karena memang senyumannya manis. Itu
salah satu membuat aku suka ma hendry. Gigi nya yang rapi tersusun, putih,
bibirnya yang tetap merah.. ya ya alasan yang tepat untukku kenapa aku ga bisa
marah jika sudah bertemu hendry, seperti dia tau kelemahanku jika aku mengajak
dia berdebat.
“ yank”
panggilnya kecil membuat buayaran ku hilang.
Aku berusaha tenang dan tetap membuat muka kesel...
“hen, kenapa sih kalau kamu mau pergi ke acara
teman kamu aku juga harus ikut,gak ada aku kan juga ga pa-pa?? Aku juga punya
kesibukan sendiri...aku rasa aku disana juga penting amatkan, entar kmau juga
akan ninggalin aku sendiri trus ngumpul ma teman-teman kamu..” jawabku semakin
ketus meluapkan kekesalan aku yang semakin menjadi-jadi,, “lagi-lagi ga bisa
nahan emosiku” pikirku..
“tapi kan yank...”
“dengar aku ngomong bentar dong” memotong
pembicaraan hendry. Aku berusaha relax tapi kekesalan lebih menguasaiku,
“yank hari ini aku ada pertemuan ma anak-anak
kantor, dan udah jauh hari juga ditentukan, dan aku harus batalkan dengan
alasan nemanin pacar aku ke resepsi pernikahan kawannya....aku ga mungkin berbohong nyari alasan ga jelas. Mungkin
teman-temanku kesel, marah , mungkin mereka pikir aku enggak profesional dalam
kerja dan dan mungkin mereka berpikir aku hanya mementingkan diri
sendiri..,kemarin kamu bilang oke ga pa pa. Sekarang kamu bilang harus ikut.
Atau kamu buat gini karena aku pilihan
terakhir dr list kamu, siapa yg akan kamu ajak. Dan krn di smua di list kamu ga
bisa, makanya aku yg terakhir. Atau emang aku sama sekali ga da di list kamu”
bilangku membabi buta. Aku meluapkan kekesalanku yang semakin menjadi-jadi.
Dia diam sepertinya juga jadi kesel. “kok ngomong
kaya gitu” tandas nya dengan suara agak keras. “aku ga suka di giniin yank”
jawaku dengan sedikit suara pelan, hampir aku menangis karena kekecewaanku,,
“maafya, aku salah ma kamu saat ini, aku minta
maaf, ok deh, entr kita bicarakn. Aku ga mau telat. Bisa kita gerak?” tanyanya
sambil tersenyum lagi berusaha untuk menenangkan suasana.
“ya” jawabku dengan suasan hati yang lega karena
udah ngomong apa yg ada dalam hatiku dan
merasa bersalah juga yang berpikir2 yang negatif tentang hendry.
Aku ga tau mau dibawa kemana, tapi yang jelas
suasana di dalam mobil membisu. Aku ingin memulai pembicaraan tetapi karena
melihat wajah hendry yang diam dan cool aku mengurungkan niatku untuk bicara.
Hendry memasang mp3 untuk mencairkan suasana, dan
lagu yang dia pasang adalah lagu rohani,, syair2 lagunya membuat aku tertekun..
lagu dari joy tobing judulnya Allah itu Kasih.. tak tau kenapa syairnya seperti
menusuk hatiku tentang kasih.
Aku tertunduk lesu, seperti rasa bersalah aku lagi-lagi ingin menangis.
“kenapa” tanyanya sambil menyetir mobil.
“ ga kenapa2” jawabku lagi menutupi kebohonganku.
Lagi suasana bisu hanya lagu dari mp3 yang menemani
kami sepanjang perjalanan.
Sebenarnya aku bingung melihat hendry, suasan hati
dan maunya mau berubah2. Kadang-kadang pendiam,
ngomong apa adanya dan itu kadangkala membuat hatiku terluka, tetapi dia
terkadang romantis dengan cara-caranya yang bisa membuat aku tertawa dan tersenyum
sendiri. Aku bingung selama 2 tahun 6 bulan menjalani hubungan dengannya aku
belum tau sifat hendry yang sebenarnya, terkadang dengan kelembutan
nya,humornya dan senyuman nya yang manis. Terkadang juga dengan wajah coolnya
yang membisu, ngejawab singkat dan wajah serius..
“aacchh payah” pikirku dalam hati sambil melirik ke
arah hendry..
Tiba-tiba hendry menghentikan mobilnya dan berhenti
di sebuah butik di daerah kelapa gading. Cukup terkenal karena di bilang butik
tidak juga, semua lengkap disana, dari baju, tas sepatu, salon. Bagi wanita itu
adalah surga yang sempurna untuk relaxkan diri..
“kita da sampe” kata henry sambil membuka pintu
mobil, aku mengikuti hendry dari belakang. Salah satu yang mbuat aku mengatakan
hendry orangnya cuek ya ini, hendry ga pernah mau memegang tanganku atau
berjalan seirama denganku, dia sering berjalan duluan dan membiarkan aku di
belakangnya tanpa peduli. Dia hanya berjalan sampai pintu masuk dan membuka
pintu untuk dirinya sendiri tanpa membukakan pintu buatku.. ok kalau memegang
tangan mungkin ga bisa, ya lagi-lagi agar menjaga tetap perpacaran sehat. Tapi
yang lainnya.. huufff “
“mbak aku mau lihat gaun2nya” tandas hendry ke
pelayan butik.
“gaun seperti apa pak” tanya pelayan
“gaun untuk resepsi mbak” jawab hendry
“oh ini mas” jawab salah satu pelayan dan
mengarahkan kami ke barisan gaun..
“pasti mahal” gumanku..
Hendry lalu memilihkan beberapa gaun dan memberikan
beberapa gaun kearah ku dan sekali-sekali dia melihatku dan mencocokan baju ke
badanku layaknya aku seperti patung..
“ukuran kamu apa?” tanyanya
“L maybe XL”
jawabku spontan. Dia diam sambil memilih ukuran yg aku sebutkan,
Badanku memang bisa dibilang bongsor.,kadang aku
minder dengan badanku ada lemak diaman-mana.
“coba ini, ini,,, ini.. ini....” kata hendry .
lagi-lagi memberikan aku beberapa gaun..
“semua ini aku coba” tanyaku sambil mengerutkan
kening.
“coba dulu, kalau ga cocok atau ga muat kita cari
lagi” jawabnya..
“buruan “ tandasnya.
Aku hanya diam dan mengikuti pelayan butik yang
mengarahkan aku ke kamar ganti..
“mbak ria, bisa bantu kan?” tanyaku kepada ria,
nama pelayan yang disampingku.
“baik mbak” jawabnya.. (namanya ria aku baca dari
plat nama di bajunya..)
Aku melihat lihat gaunnya, yang pertama aku lihat
bukan ukuran atau cantik yang mana, karena jujur gaun-gaun nya cantik banget.
“Tapi harganya.. opppsss mahalnya” pikirku sambil melihat harga yang tertera
digaun.. aku sedikit takut memakainya takut tiba-tiba robek tidak muat
kebadanku yang bongsor atau hiasan bajunya lepas.. tanganku sedikit berkeringat
waktu mencobanya.
“coba aja mbak, ga pa pa, kualitasnya bagus disini”
kata ria yang sepertinya tau apa yang aku pikirkan
Aku mencoba satu2 baju yang disarankan henry dengan
di bantu pelayan butik tadi. Ada yang menurutku cantik buatku tapi tidak muat
di pinggangku yang cukup besar. Ada yang kebesaran dan ada yang pas tapi ga
cocok di hati hendry..
Aku bolak balik keluar dari kamar ganti menunjukan
gaun yang aku pake ke hadapan hendry, seperti seorang juri, hendry menilaiku
dengan angka atau kata no. Aku mulai lemes karena dimata hendry tidak cocok.
Aku kelelahan karena udah ada kurang lebih 20 baju aku coba , tapi aku berusaha
tetap tersenyum.
“mbak maaf ya aku ga enak, bolak balik ganti
melulu, ga cocok dimatanya.. “keluhku
Sambil tersenyum mbak itu hanya bilang ga pa2
mbak.. kemudan seorang pelayan toko masuk dan memberikanku satu baju yang
sebenarnya baju itu untuk akan membuat efek badanku sedikit terlihat kurus jika
aku memakainya,, dan perutku, pinggang
ku akan di tekan habis sampai aku merasa sesak. Tapi baiklah pikirku untuk satu
hari , pikirku sambil menyemangati diriku sendiri..
Aku memakainya dan mencoba lagi gaun didalam butik
ini. Baru lah gaun yang ke 28 menurut
hendry cocok buatku,,tapi aku sebenarnya tidak terlalu suka karena sesak di
badanku...tapi aku berusaha menyukainya juga untuk menyenangkan hati hendry.
Kemudian kami ke arah sepatu dan mencoba lagi dan lagi sampai dapat yang cocok,
dan kemudian ke bagian tas dan makeup..
Aku merasa sesak dengan bajunya, aku berpikir
kenapa aku ga kurusan dan ga akan jadi gini, dan dengan high heels yang pasti
buat kakiku sakit dan makeup yang buat wajahku akan seperti topeng,, dan tas
yang ukuran nya kecil,, “untuk apa tas sekecil ini hanya hiasan doang, pikirku
sambil memandang tas kecil pilihan hendry.
Aku sabar wajahku di dandani dan aku melihat hendry
yang sabar menunggu sambil membaca majalah, aku tersenyum ..” ini yang membuat
aku berpikir hendy adalah cowok romantic”
Setelah wajah ku dimakeup . Giliran rambutku yang
mereka tata rapi agar sesuai dengan penampilanku.
Sebenarnya aku merasa heran kenapa sih harus
seperti ini hanya untuk ke pernikahan kawan atau resepsi doang, biasa aja, .”
Pikirku. Karena memang penampilan ku seperti aku yang mempunyai acara, karena
heboh dan norak bagiku datang seperti ini ke acara orang lain.
“selesai mbak” kata mbak yang memegang rambutku
sambil tersenyum.
Aku melihat kaca dan merasa kagum dengan hasil yang mereka buat dengan
memoleskan makeup ke wajahku dan menata rambutku. “cantik juga, perfect” kataku
dalam hati sambil tersenyum.
“yank udah” kataku kepada hendry yang membuyarkan
lamunannya. Aku rasa dia mengantuk menungguku .. memang hal yang membosankan
itu adalah menunggu..
Dia tersenyum dan hanya bilang “baik”
Aku terdiam dan aku berpikir dia akan mengatakan
cantik atau mencommen sesuatu yang salah dalam penampilanku atau dia akan
memuji penampilanku saat ini. Tetapi dia
hanya menjawab dengan baik.. lelaki yang cuekk
“mbak, ada baju yang cocok buatku agar penampilan
kami sama” tanya hendry
Mendengar pertanyaan hendry aku sedikit terkejut
karena menurutku penampilan hendry disitu sudah bagus dan cocok ke acara nya.
Tapi aku berpikir lagi, “mungkin dia mau biar penampilan kami sama” aku
tersenyum akan itu,, yacch lagi-lagi kamu peduli juga hendr, tandasku dalam
hati.
Salah satu pelayan toko membawakan beberapa pakaian
laki-laki yang cocok dengan gaun yang aku pakai, aku sempat berpikir akan
memilihkan nya juga baju yang cocok dengannya, ini giliran aku ngerjain hendry
pikikku, tapi hendry hanya menunjukkan dua baju dan menyuruhku memilih salah
satu,
hanya dua ,,, tadi aku sampai 28 kali,,, kamu laki-laki
yang romantis atau cuek sihh??...
“dari yang dua ini aja mana yang cocok” tanya nya
ke arahku
Sedikit berpikir aku memilih satu dan hendry langsung kekamar ganti.
Setelah berganti pakaian dengan pakaian setelannya.
Hendry keluar dan Hendry ganteng, aku takjub dengan penampilannya, ga
ribeth dan menurut pelayan nya juga kami
cocok..
Setelah itu henry merasa juga cocok. Dia menuju kearah kasir dan membayarkan
nya.
Aku melihat jam dan tak terasa
kami menghabisakan waktu 2 jam hanya untuk penampilan..
Sampai dimobil , hendry melajukan mobilnya, di
tengah perjalanan aku memberanikan diri bertanya dengan banyaknya pertanyaan di
pikiranku.
“yank. Aku bisa nanya?” kataku
“ya” jawabnya
“sebenarnya ini pesta apa yach kok kita harus
perpakaian seperti ini dan kamu berdan dan seperti itu, kan hanya ke pesta
teman satu kantor ayang aja jadi ga harus seperti ni, aku malu lo yank..”
kataku sambil berusaha mencari kata2 yang baik dan ga menyinggung hatinya..
“oohh iya sih ,
tapi memang harus seperti ini di undangannya yank, dia juga anak teman papa.
Entar mama papa disana juga..
“apa?” jawabku terkejut. Kok ga bilang dari kemarin ? Tanya ku lagi
“ iya yank, emang kenapa , kamu ga enak, takut, ga
pa pa kok, mereka juga tau aku ngajak kamu” jawabnya sambil melihat kearah ku..
Hatiku mulai ga tenang, tetapi hendry berusaha
menenangkan aku agar aku bawa santai .
“trus acara nya dimana?” tanyaku lagi
“ lihat aja deeh,,, suprise buat kamu.”
“Suprise, suprise apaan sii,, ? aku menganggap itu
hanya sebuah candaan hendry biar aku tetap tenang dalam perjalanan.
Aku berusaha santai,dan sampai di tujuan aku tidak
melihat suasan pernikahan,tapi sepertinya hendry tau isi pikiranku dia langsung
mengatakan pestanya dilantai 14..
Tanganku basah karena takut dan gugup, bukan karena
merasa kecil di samping hendry tetapi karena akan bertemu dengan orantua henry
dan merasa ga enak karena penampilanku menurutku norak.
“yank kita dari belakang aja anti ya, pasti nanti
padat” katanya sambil ke arah lift gedung.
“iya”jawabku tanpa banyak bertanya, yang ada
dipikiranku masih merasa aneh dan kacau..
Sambai dilantai 9 aku hanya tunduk tak berani menegakan
kepalaku, dadaku berdetak cepat melihat angka di lift mendekati angka 14 ,
was-was penilaian orang tua hendry terhadapku salah, dan lain sebagainya..
Tiba-tiba hendry memegang tanganku, tidak seperti
biasanya tapi aku mengikuti aja dengan wajah tertunduk. Kami berjalan dari belakang
yang ada hanya pelayan hotel, yang sibuk mengurusi pekerjaan masing-masing.
Kami berhenti di sebuah ruangan yang sepertinya
kamar.., aku semakin bertanya-tanya lagi.. ada yang aneh pikirku.. apa-apaan
ini yank? Tanyaku. Aku merasa jadi takut.
“kenapa harus kesini?? Bukannya ke resepsinya” tanya
ku lagi, perasaan aku semakin tidak tenang, aku mengengam tali tas yang aku
pegang dari tadi.
“yank disini dulu, entar lagi kita masuk bareng,
tadi kata temanku acaranya belum mulai, kita kecepatan yank,... hehehe biar
kamu ga capek nunggu aku bilang pesan 1 kamar biar kamu istirahat.” Kata hendry
serasa bersalah..
Tapi aku tetap merasa ada yang ga biasa dengan
keadaan ini.,,
“baiklah. Klo enggak yank duluan aja masuk , entar
aku nyusul”kataku..
“Yakin nyusul?” tanya nya..
“iya,”kataku sambil mengangukan kepala dan
tersnyum..
Kemudian Hendry keluar dan aku hanya sendiri..
Aku mencari-cari kamar mandi berusaha melihat
penampilan ku apakah rapi dan berharap bisa menghapus make up ini, dan berganti
pakaian,. Tapi itu ga mungkin karena aku hanya bawa tas kecil yang hanya muat
tisu dan hpku. Aku tertunduk lesu dan hampir ga kuat berdiri di high heels yang
aku gunakan.
Lima menit, 10
menit, 15 menit, aku melihat jam, “sudah cukup lama aku menunggu
disini”pikirku. Aku berharap hendry datang hanya melihatku dan berharap juga
jangan ada yang datang mengajak aku ke acara itu. Aku berharap acaranya yang
punya pesta cepat selesai dan aku akan pulang dan tidak bertemu dengan orang tua hendry atau
siapaun itu...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, dan berharap itu
hendry..
“kak ana?? “ sapa seorang gadis cantik pakai gaun
pink sambil tersenyum
“iya, jawabku terkejut. “ada apa?? ” tanyaku
penasaran
“kami disuruh om hendry jemput kaka kesini biar
bareng ke acaranya” jawab gadis itu lagi sambil tersenyum. Dan kawannya yang
lain ikut tersenyum.
Aku berpkir aku seperti bodoh sampai di tertawaain
karena tidak berani datang ke acaranya,,
“ohh, ok tunggu bentar” jawaku sambil masuk ke
dalam kamar mengambil tas dan sebentar berkaca mencoba menilai penampilanku ,
aku tutup pintu, menelusuri lorong kamar-kamar aku menguatkan mental bertemu
dengan orang-orang yang tidak aku kenal.
“kenapa bukan henry yang jemput” pikirku
Kami berjalan bersama sampai ke pintu . di depan
pintu yang aku ga tau itu pintu kearah mana.mereka berhenti.
“kenapa berhenti” tanyaku
“sebentar kak, tunggu aba-aba dari dalam”
jawabnya..
Aba-aba?? Aba-abaan apa, aneh pikirku,,sepertinya
ada yang ga beress ..
Tiba-tiba pintu terbuka dan aku syok.. aku melihat
banyak sorot mata memandangku, meliah ku dengan tepuk tangan . kaki ku
gemetar,,
Seperti seorang putri yang masuk ke acara
penobatannya , jantungku berdetak kencang dan aku hanya bisa tersenyum. Dan sorot lampu itu mengarah kepadaku itu membuatku
silau.
“ya Tuhan gerangan apa ini, sebenarnya aku sedang
dimana? Tanyaku dalam hati sembari tersenyum memadang sekelilingku, Aku mulai
semakin terkejut ketika hendry datang
kearah ku, dan MC berbicara dan menyebut namaku.. hendry datang dengan
tersenyum dan memegang tanganku.
“ini apaan” tanyaku tapi dia hanya tersenyum dan
tetap memegang tanganku..
“mama, papa, saudaraku?” aku tertekun dan terkejut
mengapa mereka ada disini. Apa gerangan ? siapa yang punya acara, siapa yang
menikah, aku?? Ga mungkin aku menikah seperti ini. Aku sangat terkejut ketika
mama papa ku tersenyum, aku berusaha bertanya kepada hendry tapi aku tak bisa
karena orang-orang mulai memberikan kata selamat. Aku tak bisa berkata apa-apa
dan pipiku seperti memerah..
Kemudian kami berdua naik ke atas panggung yang
hanya dua tangga. dan tiba-tiba MC memperkenalkan nama kami mengatakan kami
pasangan yang serasi,, ketika itu hendry
memegang pengeras suara dan mulai berbicara menghadap aku yang sepertinya tau
apa isi otakku dan wajahku penuh dengan tanda tanya.
“aku tahu kamu terkejut dengan ini semua, disini kita
berdua, keluarga, sahabat-sahabat kita,, sebenarnya ini suprise buat kamu dari
aku, dan acara ini untuk kita dan buat hubungan kita..
Tiba-tiba hendry diam , suasana hening dan membuat
aku tertekun beberapa detik..
“Kita udah jalani beberapa lama ini, dan aku sudah
yakin kamu adalah pilihan ku, disini , di tempat ini aku mengikrarkan janjiku,
bahwa kamulah satu2 nya di hatiku.” . aku tau saat ini kamu mungkin marah atau
kesal dari tadi siang dengan apa aku lakukan dan mungkin dari hari-hari yang
lalu, aku minta maaf” kata hendry
Masih dalam tanda tanya dan heniknya suasana hanya
suara piano yang mengalun lembut, dan
tiba-tiba hendry menundukan badannya dan mbuat aku semakin cemas.. aku melihat anak
kecil berbaju pink berlari kecil datang ke atas dan memberikan sesuatu kepada
hendry
“menikahlah denganku” kata hendry memecahkan
suasana, sama seperti suasana hatiku.
Aku terdiam lama, dan tak tau apa yang akan aku
katakan.. aku hanya terpaku, aku merasa ini hanya sebuah mimpi, gak mungkin ini
hendry dan ga mungkin ini terjadi, tapi Tak terasa air mata jatuh di pipiku dan
baru sadar ini adalah acara lamaranku..
Aku meluapkan rasa bahagiaku, aku mengangguk dan
menjawab iya.. dan hendry memasakkan cincin di jari manisku. suasan riuh dengan jawabanku . hendry memelukku cukup
lama dengan penuh kebahagiaan,,,
Setelah cukup realx, kami menemui orang-orang yang
hadir ,orangtua ku tersnyum..
“ma,, pa.. ini semua??” kataku sambil menahan isak
kebahagianku, keluarga, saudaraku, aku memeluk mereka masing-masing,, keluarga
hendry dan para tamu yang hadir.
“lani, kalian?” kataku setengah teriak,, melihat sebagian
teman-teman kantorku hadir dan juga sahabatku hadir.
“suprise dear” kata lani dengan kaya hasnya yang
centil...
“selamat ya sayang ...” turut bahagia buat kamu”
katanya lagi. Tadi semua sudah diatur
agar kesannya kamu ga curiga” jawab yang lain sambil tertawa..
semua sudah hendry atur,, berusaha menyadarkan diri
kalau yang aku alami saat ini bukan mimpi,
aku menghabiskan malam itu dengan wajah yang bahagia tanpa sedikitpun hendry
melepaskan tanganku..
tiba-tiba ada perasaan yang menganggu pikiranku,,”menikah”
tidak mungkin secepat ini ,,,, aku membisikan sesuatu
kepada hendry agar berbicara empat mata, dan dia mengiyakan.
Kami keluar dari suasana pesta.
“kenapa na?” ada yang salah?? Tanya nya
“bukan hend, tapi sepertinya kita jauh berpikir,
aku belum bisa menikah untuk secepat ini, aku ga bisa melangkah jauh jika
keputusan yang lebih dewasa kita ambil” ucapku sambil memegang tangan hendry,
Hendry tersenyum dan tau maksudku,,
“aku tau , maksud kamu konslutasi dan berbicara
dari hati ke hati kepada seseorang untuk
memastikan kita dewasa dalam mengambil tindakan ini kan? Kata hendry,,
“ kita tidak akan menikah sekarang, kita mesti
melewati tahap-tahap yang harus kita tempuh, tenanlah,, aku ngerti kok”
Perasaanku cukup lega,
“dan acara ini”
“hanya melamar kamu dan acara tunangan kita”
Aku tersenyum dan dan hatiku terasa tenang..
“ada lagi yang kamu tanyakan? Kita bisa masuk
karena orang menunggu kita” kata hendry.
Kami masuk kembali
dan seperti acara bertunangan umumnya, kami bertukar cincin hanya
sebagai pengikat hubungan bahwa kami tunangan.
Selama pesta aku melihat hendry dan tak melepaskan
pandanganku dai wajahnya.. kami mengikuti setiap acara sampai selesai.
Sampai acara selesai. aku pulang dengan kebahagiaan
penuh....
“anna,
manggil mamaku yang buat ku buyar dari pikiranku.
“iya, kenapa ma, jawabku sambil duduk di tempat
tidur.
Mamaku tersenyum, ”apakah mama bisa masuk”,
tanyanya,
“iya” kataku sambil menganguk dan membalas
senyumannya.
“are u happy my daughter?” sapa mama sambil duduk
di ujung tempat tidurku
“yes”, jawabku sambil mengangguk dan memeluknya,..
“baiklah,
istirahat ya sekarang besok kita akan
cerita, ini sudah dini hari. Bagi untuk besok kebahagianmu dengan yang lain
ok..” kata nya sambil membelai rambutku.
Kemudian aku
memandang cincin tunangan ku lagi,
“my boy are u cool or romantic?” tanyaku dalam hati
sambil tersenyum dan mencium cincin yang melingkar di jariku. Aku berdoa
mengucapkan syukur akan hari ini dan biarkan kebahagian tidak berakhir,, aku
menutup mata dan menidurkan kepalaku diatas bantal dan berharap tidak bermimpi
karena apa yang terjadi saat ini lebih indah dari mimpi-mimpi lainnya.
‘’the end”
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar