Prinsip Hidup

Jangan pernah menangisi sesuatu yang hilang di masa lalumu tapi berjuanglah untuk mencapai sesuatu yang ajaib di masa depanmu.. Pengharapan terbesar hanya dari Tuhan saja.. Kasih itu sabar, Kasih itu murah hati, Kasih itu tidak cemburu, Kasih itu tidak memegahkan diri Kasih itu tidak sombong, Kasih itu tidak melakukan yang tidak sopan, Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, Kasih itu tidak pemarah, Kasih itu tidak menyimpan kesalahan orang lain, Kasih itu tidak bersukacita karena ketidakadilan, Kasih itu menutupi segala sesuatu, Kasih itu percaya segala sesuatu, Kasih itu mengharapkan segala sesuatu, Kasih itu sabar menanggung segala sesuatu. Kalau lembut jangan lemah,Kalau Tegas jangan Kasar,Kalau Benar jangan Takut, Kalau Berani jangan Sombong. Itu juga yg menjadikanmu disegani |Anda bisa membaca Artikel-artikel yang lain misalkan http://jejeqian.blogspot.com/2012/10/bapa-surgawi-adalah-sumber-penyedia.html , your comments make me happy Terima Kasih sudah membaca

Juni 18, 2013

SIAPA Yang Tahu


Siapa yang tahu kapan dia akan dipanggil yang punya hidup?
Siapa yang tahu kapan orang yang dicintainya akan pergi?
Siapa yang tahu orang yang baru dikenalnya tidak lagi bisa di temui?
Siapa yang tahu orang yang di bencinya,tidak lagi ada?
Semua punya jawaban sendiri, jika aku menjawab tidak ada satupun yang tahu, mungkin aku salah
Bukan untuk apa dan untuk siapa aku menulis cerita ini, untuk diriku sendiri dan jika menginspirasi, itu sangat berharga.
Semakin  aku jauh dari orang yang aku kasihi, semakin aku mengerti cinta itu bukan untuk di simpan tetapi di ungkapkan dengan perhatian,
Terlebih kepada orang tua yang sering aku bantah ucapannya ketika aku masih muda

Mungkin aku belum merasakan bagaimana menjadi orangtua, tetapi memiliki anak binaan mengajarkanku arti cinta itu, kurang lebih seperti itu, tetapi jika di bandingkan dengan cinta mereka yang menjadi orang tuaku, tidak seberapa.
Untuk beberapa bulan ini, mungkin empat bulan kurang lebih, kematian menghampiriku.
Tidak jelas mengapa menjadi penganggu sebelum tidur.
Ada saja bayangan  pertanyaan yang tak pernah berhenti untuk menganggu ketenangan jiwa yang ingin terlelap
Ini mengenai Kematian, Kematian Jiwa,Kematian Tubuh kematian Apapun yang di katakan itu sangat menyakitkan

“Aku akan Mengambil Papamu”  sejenak responku diam,
“Aku akan Mengambil Papamu”
“Aku akan Mengambil Papamu”
“Aku akan Mengambil Papamu”
“Aku akan Mengambil Papamu”
“Aku akan Mengambil Papamu”
Kalimat yang sama datang dalam sekian menit. Itu Siapa, itu bukan inginku
Dalam batinku tidak ada satupun yang bisa mengambilnya selain Dia yang punya Kuasa
Batinku Teriak mengingat dia Papaku,
Bagaimana jika benar dia akan pergi? Aku belum sanggup
Aliran air mata menghiasi selimut ku untuk kali itu setelah sekian lama tidak


“Aku akan Mengambil Mamamu” kalimat yang muncul lagi sekian waktu setelah kalimat pertama tidak datang
“Aku akan Mengambil Mamamu”
“Aku akan Mengambil Mamamu”             “ itu juga bukan inginku”
“Kau menginginkannya dulu”     “itu bukan inginku”
“Kau menginginkannya dulu”     “BOHONG!!!”
“itu inginmu”     “TIDAK!!!!!!!!!”
Batinku teriak itu bukan inginku, dulu?? Kapan dulu aku menginginkannya? Itu bukan inginku
Itu bukan inginku, itu bukan inginku, itu inginku, itu inginku
Itu inginku dulu, dulu masa mudaku aku menginginkannya, ikatan kata itu masih tetap sampai sekarang?
Aku mencintai mereka.
“Aku akan Mengambil Mamamu”  “Cukup”
“Aku akan Mengambil Mamamu” “tanpa seizinku”
“Aku akan Mengambil Mamamu”
Tidak, untuk kedua kalinya air mata membasahi bantalku
Kali ini lebih sakit, karena itu pinta ku dulu “matilah kau”

Kali ini memohon kepada yang punya Hidup, Tobatku
Isakan tangis mulai terdengar,
Bagaimana jika benar mamaku akan di panggil?
Serindu aku kepadanya , setakut aku  lebih kehilangannya
Benar-benar x ini fatal aku sangat merindukan mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan yang aku berikan
Mama Papa itu bukan pintaku, itu bohongku
Dengan kesungguhan hati, aku kembali meminta, Tobatku
Ketenanganku sejenak membaik dengan kedatangan kalimat untuk beberapa waktu lagi.
               
                “Aku akan Mengambil  Abangmu,Kakakmu,Adikmu” kali ini membuatku muak
“Aku akan Mengambil  Abangmu,Kakakmu,Adikmu” Tidak
“Aku akan Mengambil  Abangmu,Kakakmu,Adikmu”
“Aku akan Mengambil  Abangmu,Kakakmu,Adikmu” kali ini apa salahku?
“kau tidak memiliki mereka sungguh-sungguh” Aku memilikinya, aku menyayangi mereka
“Kapan? “
“Buktinya?”
“Sifat anak-anak untuk memiliki?”
Aku akan Mengambil  Abangmu,Kakakmu,Adikmu”  “aku mencintai mereka, sungguh”
Hening adalah jawaban untuk kalimat yang menghampiriku
Tidak lagi tangisan sendu tapi tangisan teriak yang menyesakkan

“Aku akan Mengambil  Abangmu,Kakakmu,Adikmu” “ Apa yang kau inginkan?”
“Kau” “Aku? Bagaimana aku mencintai mereka lagi jika aku kau ingin ambil?”
“Kau tidak saat nya, tapi aku ingin niatmu”
Tidak berucap hanya meresapi maksud

Membenci, Menyakiti hati, Melukai fisik, engkau tidak akan mendapatkannya lagi
Belajar dari orang yang kehilangan yang aku lihat, itu belum saatku

“CINTAI MEREKA SEMAMPU KAU MENCINTAI, LEBIH DARI MENCINTAI ITU YANG AKU INGINKAN”
















Self Respect

Attitude to Beauty, Style
Terima Kasih telah membaca postingan ini,
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar sahabat untuk perkembangan postingan saya ke depan.
Saya akan kembali dan mengunjungi Blog sahabat.

Je2Q
Credit by Jejeqian, COPAS MOHON SERTAKAN SUMBER