Mendaki gunung adalah kegiatan yang cukup menegakan tapi juga mengasyikkan. Nyatanya Banyak Orang saat ini menyempatkan Waktu untuk mendaki layaknya seperti trend fashion
![]() |
pendakian ke gunung Papandayan, Jalurnya sudah banyak batu . |
banyak alasan mengapa naik gunung menjadi salah satu kegiatan favorit untuk anak muda ada yang datang untuk
mengabadikan foto ada juga yang ingin melestarikan alam. Bisa di katakan mendaki salah satu aktivitas
wisata untuk melepaskan rasa penat dan stress dari kesibukan ibu kota.
Para pendaki banyak belajar tentang hidup, tentang kesabaran
dan perjuangan. Dan juga tentang alam itu sendiri. Dari Alam kita banyak
mengenal Sang Pencipta
Dan Kali ini saya akan menceritakan perjalanan pendakian ke Gunung Papandayan, Gunung bagi Pendaki Pemula.
Siapa yang tak mengenal salah satu gunung ini letaknya di Kabupaten Garut Kecamatan
Cisurupan, gunung ini termaksud jenis gunung api Strato dengan ketinggian 2665 dpdl.
Jalur gunung papandayan tidak terlalu berat bisa dikatakan gunung yang
bersahabat untuk para pendaki pemula seperti yang saya katakan sebelumnya, Jalur dan kondisi Tanahnya yang aman
memudahkan sampai ke puncak Papandayan.
Banyak yang bilang seorang nenek aja bisa nanjak kesana .
Tanggal 23 Januari 2015, 19.00 WIB
Karyawan yang Bekerja
sambil Kuliah itu harus pintar bagi
waktu. Di hari H keberangkatan pendakian aku harus menyelesaikan UAS, sebelumnya aku lupa untuk check tanggal langsung mengiyakan untuk mendaki. Sadar ketika mau
hampir hari H lihat jadwal UAS terakhir bersamaan dengan hari H pendakian, Sempat mengurungkan niat untuk berangkat tapi seorang teman mengatakan akan
menunggu sampai kelar Ujian karena pertama kali dia mengajak akunya
udah kegirangan. Janji keberangkan dari Kampung Rambutan Jam 21.00 WIB. Ujian
UAS Mulai jam 19.00 WIB entah bagaimana karena Adrenalin mendakiku tinggi dan niat sudah besar Ujian kelar dalam waktu 1 jam.
Tanpa membaca ulangKertas ujian langsung kuserahkan ke Dosen. Sedikit Sorakan ketika aku menyerahkan
kertas karena ujian kali itu lumayan sulit.Tapi setelah Hasil Ujian Keluar. Nilai cukup
memuaskan.
Sampai di halte timbul masalah teman yang berjanji akan
menjemput jam 8 malam tidak muncul juga. Handphonnya juga tidak diangkat. menunggu dengan sabar kira kira 45 menit akhirnya datang dengan
Alasan Macet total di daerah joglo.
Jam 20.45 WIB kami berangkat ke Kampung Rambutan melalu arah PIM. Perjalanan
Meruya - kebun jeruk - kampung rambutan
butuh waktu kurang lebih 2 jam.
![]() |
Karena Mobil Pick up yang kita gunakan mogok, kita mendaki di bawah terik matahari |
Tanggal 23 Januari 2015 Jam 23.00 WIB
Team berangkat dengan
bus dari Kampung Rambutan menuju Garut ,
Jawa Barat. Kali ini peserta yang ikut Lumayan banyak karena semua bangku
terisi penuh. Karena sudah larut malam dan sebagian peserta adalah pekerja
kantoran. Rasa lelah seharian bekerja terganti dengan tidur yang nyenyak sampai
ke Guntur
Tanggal 24 Januari 2015, Jam 02.33 WIB
Sampai ke tujuan yaitu Guntur, untuk biaya per orang naik bus adalah Rp. 52.000.-
Di Stasiun Guntur tak jauh mata memandang sudah di penuhi
dengan Para Bolang yang ingin menunjukkan kemampuan mendakinya. Dengan segala
perlengkapan yang sebagian di letakkan di tanah.
Karena masih dini hari Udara
sangat dingin segera dari beberapa peserta mengambil jacket untuk menghangatkan
badan.
Sementara menunggu satu peserta
yang datang dari bandung dan menunggu jam yang pas untuk naik peserta menchek ulang perlengkapan yang akan di bawa. Asyik makan dan minum kopi
kami berkenalan dengan beberapa pendaki
lainnya dengan sedikit basa basi dan diberi Nasehat, kami berbagi informasi selama
Pendakian nanti. Untuk Sarapan kita
bisa memilih karena lumaya banyak Makan
bubur, Nasi Goreng, Mie Goreng ataupun supermie. Harga nya tidak terlalu mahal.
Ngopi dan sharing adalah salah satu cara untuk membunuh waktu
24 Januari 2015, 05.00 WIB
Tawar Menawar pun terjadi.
Dari Stasiun kita harus naik Angkot lagi ke sebuah Desa yang
Namanya Cicurupan dan biaya Rp. 15.000, sampai
20.000,- /orang .
Kira kira 45 menit kalau tidak salah kami sampai di Desa
Cicurupan Disini kita persiapan untuk
pendakian mulai check barang yang akan di bawa, logistik dan
Sholat bagi Umat Muslim dan Sarapan bagi yang sudah Lapar. Ataupun mau ke
toilet
Tawar menawar terjadi lagi, kali ini kita harus menggunakan
mobil pick up ke kaki gunung papandayan dan
fix ongkos Rp. 20.000,- / orang.
Sebenarnya dari sini kita bisa berjalan
kaki tapi untuk menghemat waktu kira-kira 30 menit . kami ambil cara ini.
Di tengah perjalanan mobil yang kami tumpangin mogok karena bensin habis. terpaksa kami harus turun sedangkan mobil pick up tersebut
harus kembali ke bawah untuk mengisi bensin. Karena jiwa pendaki, kami mendaki di terik matahari menuju kaki gunung sembari
menunggu mobilnya menyusul.
Tidak menunggu lama, mobil akhirnya datang dan kita sudah
basah oleh keringat. Tidak beberapa
menit juga kami sudah sampai di Kaki gunung
Papandayan. beuhhhhh lumayan sedikit pemanasan sebelum naik.
Kaki Gunung
Papandayan ( Parkiran)
Sebelum mendaki kami registrasi di pintu jaga. Salah Satu dari team (ketua team) menyerahkan data
yang dibutuhkan dan membayar tiket masuk.
Tidak Mahal
untuk hari libur Rp.
7500, - dan
hari biasa Rp. 5000,-
.
NB : Bagi yang membawa kendaraan pribadi bisa menitipkan
kendaraanya disini.
Hal yang Wajib di lakukan
sebelum mendaki adalah BERDOA
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi depan. So Menyerahkan
diri kepada Yang Maha Kuasa adalah terpenting.
![]() |
di Gunung Papandayan dengan peserta lainnnya |
Dari kaki Gunung kita akan sedikit mendaki dan bertemu
dengan gunung batu atau Kawah, disini
para pendaki harus berhati-hati jangan sampai tergelincir. Bagi yang tidak tahan
bau belerang bawalah masker karena aroma
belerang cukup menusuk ke hidung.
Perjalanan kami kali ini cukup lama karena banyak istirahat dan juga menikmati pemandangan.
Nah tips dari saya : jika ada salah satu teman yang sudah
lelah kita harus sabar menunggu dan membiarkannya untuk merehatkan badan.
Jangan meninggalkan teman sendiri di belakang, dan jangan menjadi sok jagoan
untuk berangkat sendiri. Menjadi yang pertama dalam pendakian itu tidak
penting.
Sebenarnya dalam Mendaki gunung itu yang terpenting bukan
seberapa cepat kita bisa berjalan, tapi seberapa lama kita mampu berjalan.
Mendaki itu bukan
soal kecepatan sampai puncak tapi kebersamaan untuk mencapai puncak.
![]() |
Teman Teman Pendakian,mereka hebat |
Antara Pos 1 dan Pos 2
Jaraknya cukup jauh. untuk
mengurangi lelah kadang kita berhenti dan minum . Nah ada kegiatan lucu saat kami dalam pendakian,
sebagai hiburan. Karena area yang kami lalui adalah bebatuan, setiap meliat
batu ukuran besar itu adalah tempat
duduk. Siapa yang pertama melihat dan mengucapkan Bangku maka dia yang akan
duduk disana.karena keisengan juga ketika teriak “BANGKUUUUUU”semua berebut untuk duduk dan janji pertamapun di abaikan. Kadang mengingat kejadian itu sampai sekarang
kadang tertawa sendiri.
Selama pendakian dan kita
berbagi pengalaman pendakian ditempat yang pernah kita datangi. Banyak hal seru yang tak ternilai dari setiap
pengalaman mereka, kadang bilang WOOWWW, Ohh MY GOD, SeriuS!!! And etc,
Berbagai ematicon di benakku
Tips selama
perjalanan pintar-pintarlah membuat lelucon. Ini sangat di butuhkan. Karena gak enak kan kalau selama perjalanan
hanya diam. Lelucon itu berguna mencairkan suasana. OKE!!!
Di setiap pos ada warung yang tersedia, bagi pendaki yang
sudah kelaparan dan haus atau logistic habis
bisa singgah disini sambil bertanya kepada
Ibu/ Bapak Warung tentang gunung yang akan di daki dan hal yang ingin
kamu tahu tentang daerah tersebut.
Bertemu Di Pos 2 kita harus melapor lagi untuk menginformasikan petugas kita siap untuk naik ke step selanjutnya yaitu Pondok Salda.
Dari Pos dua Ke Pondok Salada. Disini perjalanan sedikit
terjang dengan tanah liat yang licin. Itu karena Di bulan Desember sampai
februari musim hujan jadi di mohon
hati-hati carilah pegangan seperti akar kayu atau yang bisa menahan tubuhmu
dari licinnya tanah dan usahakan tidak usah lari-lari .
Nahh untuk berapa lama pendakian dari Pos 2 sampai ke Pondok Salada
kira-kira satu sampai dua jam perjalanan
.
Pondok Salada
![]() |
Tempat Perkemahan Pondok Salada |
Tempat perkemahan kita di sini areanya cukup luas Suhunya jangan ditanya dinginnya menusuk tulang (lebay ya booo.. tapi dinginnya mengalahkan
Tarutung)
setelah sampai di pondok Salada kami mencari lokasi untuk
Pasang tenda, ketika memasang tenda kondisi alam tidak mendukung karena
tiba-tiba hujan deras. Walaupun dalam keadaan hujan teman laki-laki tetap membangun tendanya dan kami para wanita berteduh .
Tips memasang tenda adalah cari lokasi di bawah pohon jangan di daerah yang terbuka ini sangat membantu agar angin malam tidak terlalu kencang mengenai tenda dan menghindari aliran air masuk ke dalam tenda jika hujan datang.
Cukup sebentar tenda
sudah terbangun, mereka cukup cekatan karena sudah biasa melakukan ya walaupun mereka harus basah kuyup. Entah bagaiman dingin nya itu badan ya .. kita
yang berteduh saja sudah mengigil apalagi mereka.
kira kita jam 4 sore kami mulai melakukan aktifitas memasak
( berikan applause bagi pendaki pria) mereka cekatan untuk memasak.
Mereka bisa melakukannya guys. Memasak dengan baik sesuai
porsi yaa walaupun kadang keasinan but is fine dari pada sama sekali gak
makan dan gak bisa masak So no commen dalam situasi seperti ini.
Hei di sini bagi teman-teman yang kekurangan logistik disini
ada warung loohhh.. (berbahagialah kalian)
Tapi harganya agak mahal sihh hehheh
Di warung menyediakan api unggun kami
yang tidak tahan dingin didalam tenda akhirnya
harus lari mendekati api.
Api unggun sangan menolong karena jacket yang aku bawa basah dan hanya menggunakan baju seadanya Itu sangat membantu untuk menghangatkan badan, nilai
plusnya bisa kenalan ma pendaki yang
lain.
Di pondok salada di sediakan toilet umum.. (cukup
melegahkan) jadi bagi pendaki yang kepelet dan mau sholat . Nah di sini ada
yang jagain. Ya sekedar konstribusi aja bayar 2 ribu.
menurut aku bayar aja. Karena itu juga membantu fasilitas disana Kalau kita kembali
mendaki
Hal yang unik dari pendakian kami kira kira jam 8 malam
tenda seberang teriak teriak
seperti berbalas pantun dengan tenda lainnya. Entah untuk iseng atau mencari
hiburan mereka membuat ricuh sampai kami juga terpancing mengeluarkan
pertanyaan dan ejekan mengelitik.
Kadang mereka
teriakin apa balas nya pakai teriakan apa.pada ngak nyambung juga. Mungkin
mereka beneran galau karena denger-denger nih pendaki itu rata-rata jomblo apalagi situasinya ya malam minggu, jadi mohon dimengerti kalau
seandainya dalam situasi itu.
Kaos tangan, Kaos Kaki, Celana Panjang, Jacket, sleeping bad
jadi alat perang di malam hari. Dan sanggup membuat kita tertidur nyenyak dalam
kehangatan.
![]() |
Tegal Alun dengan Latar sepasang sejoli, Pra wedding :D |
Tanggal 25 Januari 2015 Jam 08.00 Wib
Kita Bangun untuk beres beres Karena harus memperhitungkan waktu karena pagi ini akan ke hutan
mati dan ke tegal alun.
Dimulai dari bersih-bersih dan sarapan. Jam 09.00 Wib kami
menuju Hutan mati.
Tips bagi teman-teman semua peralatan di tinggal aja di
tenda. Bawa snack dan minuman saja ke atas karena jaraknya enggak terlalu jauh
tetapi jalurnya agak
extrim dengan namanya tanjakan setan. Disarankan ya jangan bawa tas..
![]() |
in Action!!!! Hutan Mati |
Tapi situasi ketika saya datang beberapa pohon sudah
menunjukan kuncupnya. Wahh sabar yaa agar hutan kita hijau kembali.
Sekedar untuk mengabadikan moment indah menyita waktu kira-kira
satu jam. Jebret sana sini waahh keindahan yang luar biasa. Dan sampai Akhirnya kita putuskan melanjutkan perjalanan ke
tegal alun.
![]() |
Team dan Sang Bendera Merah Putih, Kami Bangga Bisa menaklukkan gunung papandayan |
Kira-kira jam 12.00 kami sudah ada di puncak..
yeachhhh.. TEGAL ALUN Perjalanan kesini, kita sedikit berlomba karena tidak
membawa beban kadang kita bisa lari-lari kecil
lumayan untuk olahraga.
Pesona alam yang
sangat menakjubkan dengan padang adelwaise yang sedang berbunga. letih pun langsung hilang dengan udara sejuk yang meringankan badan. Cuaca terang menampakkan
keasrian alamnya yang terpatri indah dan Kami mengibarkan bendera Merah Putih sebagai penghormatan Kami atas Ibu Pertiwi.
![]() |
Bersama kita akan bisa, ini untuk Bangsa Ku Indonesia. |
Disini kita perkenalan dengan banyak pendaki dari banyak
komunitas, Setelah selesai menikmati tegal alun kita memutuskan untuk turun ke tempat perkemahan dan cuaca
sepertinya juga tidak mendukung karena
dan hujan.
![]() |
Bertemu dengan banyak Komunitas pendaki |
Sampai di perkemahan kita langsung packing barang. Kami
berusaha menghindari bertemu gelap di tengah perjalanan.
Sebelumnya meninggalkan lokasi diakhiri dengan Ucapan Syukur dan DOA
![]() |
Padang Adelwaiser, tidak akan penah terlupakanm |
Di tengah perjalanan turun saya tergelincir karena tanah
liat Itu lumayan sakit, sejenak kami berhenti
untuk memulihkan kaki. Buat teman-teman
hati hati ya kalau mendaki didaerah bebatuan dan tanah licin kadang kita tidak
tahu batu itu licin atau ada kerikil yang bisa membuat kita jatuh.
Di pos dua kita harus melapor lagi. Untuk menginformasikan
kita akan turun sambil menunjukan sampah yang kita bawa.
Ingat pendaki sejati
harus membawa semua sampah yang dia punya, Jangan di tinggalkan di atas.
Sesampai di kaki gunung kita sejenak beristirahat dan
mengeluarkan alat masak karena turun dari tegal alun sampai di kaki gunung kita
hanya makan cemilan dan menguras tenaga.
Dan porsi yang kita masak adalah bekal terakhir kita yaitu
indomie .
Dan sama seperti kendaraan yang mengantar kita hari
sebelumnya kita juga harus pintar nego
lagi untuk sampai di stasiun.
Dari stasiun kita pulang naik bus menuju ke Kampung rambutan
dan finish sampai di rumah.
Walaupun katanya gunung papandayan untuk pemula, gembor
juga kaki dan badan lelah, aku sendiri sampai harus cuti dari kantor .
Cukup menyenangkan pendakian yang aku lakukan dengan team
yang juga semangat mendaki.
Jalur Trakking selama di Gunung Papandayan saat pendakian ke
Padang Edelweis adalah Kaki Gunung Papandayan-Kawah Papandayan-Pos I-Pos
II-Pondok Salada-Hutan Mati-Tegal alun
Untuk estimasi perjalan biaya bisa berubah setiap waktu,
rata-rata Rp.250.000,- sampai 300.000,-
Follow @femaleclimber_jejeclimbs untuk melihat foto perjalanan ke Gunung Papandayan
![]() |
Kami Pulang membawa semangat baru |
Salam dari Ibu Pertiwi Indonesia
Jeje Qian
1 komentar:
Mantap. Udah bisa jadi penulis. Semangat tuk Indonesia pertiwi
Posting Komentar